Mendalami Cerpen ''Setan Banteng" Karya Seno Gumira Ajidarma

Nama: Anita Eka Syalina

Nim   : 17520007

Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia 2017 A

Seno Gumira Ajidarma seorang cerpenis, esais, wartawan, dan pekerja teater. Nama samaran yang dimilikinya Mira Sato, digunakan untuk menulis puisi sampai tahun 1981. Dia lahir di Boston, Amerika Serikat pada tanggal 19 Juni 1958, tetapi dibesarkan di Yogyakarta. Ayahnya adalah Prof. Dr. MSA Sastroamidjojo, guru besar Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada. Ibunya, Poestika Kusuma Sujana, adalah dokter spesialis penyakit dalam. Seno menikah dengan Ikke Susilowati pada tahun 1981 dan dikaruniai seorang anak bernama Timur Angin.


             Makna dari cerpen yang berjudul Setan Banteng Karya Seno Gumira Ajidarma adalah permainan setan yang dilakukan oleh murid laki-laki kelas VI SD dengan cara menggambar hewan banteng, kemudian memanggil roh dari gambar hewan banteng tersebut kemudian merasuki salah satu murid laki-laki yang bermain dalam permainan tersebut. Setan Banteng telah merasuki anak tersebut meski tubuhnya masih kecil anak ini benar-benar seperti banteng dia menyeruduk apapun disekelilingnya semua anak-anak lari berhamburan. Setan Banteng yang merasukinya sangan senang sekali menguasai tubuh anak kecil tersebut hingga ada seorang guru menepuk punggungnya dengan keras kemdian setan yang merasukinya tersebut keluar dari tubuhnya.

Kaitannya dengan politik zaman sekarang ialah banyak pemimpin yang dikendalikan dengan hawa nafsu seperti melakukan tugas atas dasar kepuasan dalam dirinya tak perduli masyarakatnya membutuhkan dirinya, dia malah memuaskan keinginannya sendiri. Pemimpin tidak perduli walaupun dirinya telah menyengsarakan rakyat. Bahkan banyak pemimpin yang memakan uang rakyat.

Kaitannya dengan ekonomi yaitu seseorang yang hidup tidak berkecukupan secara materi yang mengikuti hawa nafsunya untuk membeli barang-barang mahal seperti handphone, karena tidak memiliki cukup uang dia melakukan segala cara untuk bisa membeli barang tersebut tidak perduli uang yang ia peroleh tersebut dari hasil nyuri atau mencopet. Kemudian kelakuan orang tersebut diketahui polisi dan akhirnya orang tersebut dipenjara, dan orang tersebut sadar bahwa perbuatan yang ia lakukan tersebut adalah dosa dan kesalahan yang besar.

Amanat dari cerpen Setan Banteng yaitu kita jangan melakukan perbuatan yang mengikuti hawa nafsu kita harus pikir-pikir dulu,  perbuatan apa yang baik untuk kita lakukan jangan asal nyeruduk seperti banteng kita harus tau apa yang kita lakukan baik untuk kedepanya atau tidak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik dan esai video klip

Mengkritik cerpen ''Tahi Lalat'' Karya M. Shoim Anwar

Mengkritik Puisi "Sajak Palsu" Karya Agus R. Sarjono