Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Mengkritik Puisi "Sajak Palsu" Karya Agus R. Sarjono

Nama: Anita Eka Syalina Nim  : 175200075 Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia 2017 A Sajak Palsu Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah dengan sapaan palsu. Lalu merekapun belajar sejarah palsu dari buku-buku palsu. Di  akhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka yang palsu. Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu. Sambil tersipu palsu dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan nilai-nilai palsu yang baru. Masa sekolah demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu, ahli pertanian palsu, insinyur palsu. Sebagian menjadi guru, ilmuwan atau seniman palsu. Dengan gairah tinggi mereka  menghambur ke tengah pembangunan palsu dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu. Mereka saksikan ramainya perniagaan p

Mendalami Puisi-puisi Karya Wiji Thukul

Nama: Anita Eka Syalina Nim   : 175200075 Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2017 A PERINGATAN Jika rakyat pergi
  Ketika penguasa pidato
  Kita harus hati-hati
  Barangkali mereka putus asa Kalau rakyat bersembunyi
  Dan berbisik-bisik
  Ketika membicarakan masalahnya sendiri 
 Penguasa harus waspada dan belajar mendengar Bila rakyat berani mengeluh 
 Itu artinya sudah gawat 
 Dan bila omongan penguasa
  Tidak boleh dibantah
 Kebenaran pasti terancam Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
  Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
  Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
 Maka hanya ada satu kata: lawan!. (Wiji Thukul, 1986) Puisi Peringatan adalah puisi karya seorang sastrawan sekaligus aktivis buruh yakni Wiji Thukul. Orde Baru menjadi saksi bisu hilangnya seorang aktivis kelahiran Solo ini. Melalui kesenian Ia menyuarakan kegelisahan serta ketidakadilan di bawah rezim jenderal yang terkenal dengan Bapak Pembangunan Nasional. Sanggar Teater Jagat merupakan awal mula aktualisasi

Menyelami Puisi Idul Fitri Karya Sutardji Calzoum Bachri

Nama: Anita Eka Syalina Nim   : 175200075 Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia 2017 A Idul Fitri Lihat Pedang tobat ini menebas-nebas hati dari masa lampau yang lalai dan sia Telah kulaksanakan puasa ramadhanku, telah kutegakkan shalat malam telah kuuntaikan wirid tiap malam dan siang Telah kuhamparkan sajadah Yang tak hanya nuju Ka’bah tapi ikhlas mencapai hati dan darah Dan di malam-malam Lailatul Qadar akupun menunggu Namun tak bersua Jibril atau malaikat lainnya Maka aku girang-girangkan hatiku Aku bilang: Tardji rindu yang kau wudhukkan setiap malam Belumlah cukup untuk menggerakkan Dia datang Namun si bandel Tardji ini sekali merindu Takkan pernah melupa Takkan kulupa janji-Nya Bagi yang merindu insya Allah ka nada mustajab Cinta Maka walau tak jumpa denganNya Shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini Semakin mendekatkan aku padaNya Dan semakin dekat semakin terasa kesia-siaan pada usia lama yang lalai berlupa O lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk ini ngebut di jalan lurus Ja

Analisis puisi-puisi karya Mashuri

 Nama: Anita Eka Syalina Nim   : 175200075 Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia 2017 A Hantu Kolam   : plung! di gigir kolam serupa serdadu lari dari perang tampangku membayang rumpang mataku berenang bersama ikan-ikan, jidatku terperangkap koral di dasar yang separuh hitam dan gelap tak ada kecipak yang bangkitkan getar dada, menapak jejak luka yang sama di medan lama segalangnya dingin, serupa musim yang dicerai matahari aku terkubur sendiri di bawah timbunan rembulan segalanya tertemali sunyi mungkin… “plung!” aku pernah mendengar suara itu tapi terlalu purba untuk dikenang sebagai batu yang jatuh kerna kini kolam tak beriak aku hanya melihat wajah sendiri, berserak Banyuwangi, 2012-12-03 Puisi tersebut memiliki 2 bait, bait pertama memiliki 17 baris dan bait kedua memiliki 6 baris. Pada bait pertama memiliki makna suasana hati yang sedang meracau kemana-mana, atau suasana hati yang sedang sepi sehingga terbayang kemana mana bahkan hantu pun terlihat Sama halnya dengan orang yang sed